Indonesia dikenal sebagai bangsa yang majemuk dengan keragaman agama, budaya, etnis, dan bahasa. Keberagaman ini menjadi kekayaan sekaligus tantangan dalam penyelenggaraan pendidikan, khususnya di sekolah-sekolah heterogen. Dalam konteks tersebut, pendidikan multikultural dipandang sebagai pendekatan yang relevan untuk membentuk peserta didik agar mampu hidup berdampingan dengan damai, menghargai perbedaan, serta menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi. Baca selengkapnya
Sunnah Nabi Muhammad SAW menempati posisi penting dalam khazanah hukum dan peradaban Islam. Ia merupakan sumber hukum kedua setelah Al-Qur’an dan menjadi pedoman utama dalam praktik kehidupan umat. Namun, sunnah tidak boleh dipahami hanya sebatas teks yang tercatat dalam kitab-kitab hadis. Lebih dari itu, sunnah harus dipahami sebagai nilai, perilaku, dan teladan Rasulullah yang senantiasa relevan dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu, penting untuk mengkaji sunnah yang hidup dalam masyarakat sebagai upaya menghidupkan kembali sunnah Rasulullah yang mungkin terlupakan. Baca selengkapnya
Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan salah satu komponen penting dalam sistem pendidikan nasional yang tidak hanya berfungsi sebagai transfer ilmu pengetahuan agama, tetapi juga sebagai sarana pembentukan karakter peserta didik. Salah satu nilai fundamental yang perlu ditanamkan melalui PAI adalah toleransi. Dalam konteks kehidupan bangsa Indonesia yang multikultural, toleransi menjadi kunci untuk menjaga keharmonisan dan mencegah konflik sosial. Oleh karena itu, sekolah sebagai lembaga pendidikan formal memiliki tanggung jawab besar untuk menanamkan nilai-nilai toleransi sejak dini. Baca selengkapnya
Sejarah pendidikan merupakan perjalanan panjang bagaimana manusia mengembangkan sistem pembelajaran dari masa ke masa. Pada awalnya, pendidikan berlangsung secara sederhana dalam keluarga dan masyarakat. Anak-anak belajar melalui pengalaman, meniru orang dewasa, serta mengikuti nilai-nilai budaya.
Dalam peradaban kuno, pendidikan mulai terstruktur. Di Mesir dan Mesopotamia, pendidikan berfokus pada keterampilan tulis-menulis untuk para juru tulis dan pejabat. Di Yunani, pendidikan menekankan pada filsafat, logika, dan seni. Romawi menambahkan unsur hukum dan militer. Baca selengkapnya
Pembelajaran Fiqh di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) memiliki peran strategis dalam membentuk pemahaman keagamaan peserta didik. Melalui mata pelajaran Fiqh, siswa tidak hanya dituntut untuk memahami hukum Islam secara tekstual, tetapi juga menginternalisasi nilai-nilai syariah dalam kehidupan sehari-hari. Namun, realitas menunjukkan bahwa proses pembelajaran Fiqh masih banyak berlangsung secara konvensional dengan metode ceramah dan hafalan. Kondisi ini membuat peserta didik kurang aktif, bahkan cenderung menganggap Fiqh sebagai mata pelajaran yang monoton. Baca selengkapnya